Jelajah Kuliner Unik Nusantara

Rabu, 02 Mei 2012

Nasionalisme Bagi Gue



Nasionalisme? Apa itu? Adakah sesuatu yang penting dari sebuah kata Nasionalisme? Haruskah kita mempunyai rasa itu? Kita sering mendengar pertanyaan-pertanyaan seperti itu dalam kehidupan kita. Banyak orang yang salah penafsiran tentang Nasionalisme. Ada yang mengatakan bahwa Nasionalisme itu adalah rasa kecintaan, kebanggaan, kepahlawanan, semangat patriotisme, bahkan dan ada juga yang mengatakan bahwa Nasionalisme itu hanya dimiliki oleh para pahlawanan yang berjuang meraih kemerdekaan pada masa lalu. Cukup kompleks memang jika kita menanyakan tentang pengertian Nasionalisme. Setiap orang memiliki batasan-batasan tersendiri tentang Nasionalisme. Begitu pula dengan diri gue. Nasionalisme bagi gue mungkin berbeda dengan Nasionalisme bagi orang lain. Tapi wajarlah, memang tak ada batasan tentang Nasionalisme. 
Secara pribadi, Nasionalisme bagi gue adalah suatu rasa memiliki dan rasa kebersamaan. Apa yang dimaksud dengan rasa memiliki dan rasa kebersamaan? Ya, rasa memiliki dan kebersamaan itu bahwa meskipun kita lebih suka dengan lagu-lagu barat, lebih menyukai produk-produk luar negeri, lebih suka berwisata ke luar negeri, tetapi jika orang itu mempunyai rasa memiliki, dan rasa kebersamaan tentang negaranya, orang itu tentulah masih dapat dikatakan memiliki rasa Nasionalisme. Kenapa? Bukankah Nasionalisme itu berarti harus bangga dengan negeri sendiri? Sehingga orang yang suka dengan hal-hal yang berbau luar negeri pastilah tidak memiliki rasa Nasionalisme. Oh, belum tentu juga. Dapatkah rasa Nasionalisme itu diukur dari hal-hal seperti itu? 
Bagaimana dengan  contoh berikut. Contoh ini merupakan contoh yang sangat sederhana tentang Nasionalisme. Ketika ada seorang atlet kita menjuarai suatu turnamen internasional. Kemudian bendera merah putih kita dikibarkan di ujung tertinggi. Secara otomatis kita ikut merasa terharu dan menangis, bukan? Bagaimana dengan hal itu? Meskipun orang tersebut lebih suka dengan produk-produk luar negeri, akan tetapi jika ia menyaksikan peristiwa seperi itu dan ikut terharu, apakah dia tidak memiliki rasa Nasionalisme? Menurut gue itu salah. Menurut gue itu merupakan salah satu bukti yang menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki rasa Nasionalisme. Karena mereka menyadari bahwa mereka memiliki Indonesia dan merasa bahwa kita itu sama.  Sama-sama memiliki Indonesia, dan sama-sama berasal dari Indonesia. Meskipun ada juga dari mereka yang terpisah jauh dari bumi pertiwi, tetapi mereka tetap mempunyai rasa kemilikan dan kebersamaan tentang Indonesia, tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga tak perlulah kita mengumbar-umbar mengenai rasa Nasionalisme itu. Karena Nasionalisme tidak dapat dilihat secara langsung dari setiap orang. Tetapi rasa Nasionalisme muncul begitu saja dari hati dan ditunjukkan melalui tindakan kita. Oleh sebab itu, tak etis pula kita menyebut seseorang tidak memiliki rasa Nasionalisme, dengan seenaknya.

Tentu saja, Nasionalisme pada zaman sekarang sangat berbeda dengan Nasionalisme pada zaman dulu. Perbedaannya adalah  bagaimana diri kita mengalokasikan rasa Nasionalisme itu dalam menghadapi perbeedaan zaman. Pada zaman sekarang, Nasionalisme mempunyai tantangan yang sangat sulit dan tak terduga. Meskipun kita tidak harus lagi memegang senjata, dan berkorban darah agar Indonesia merdeka, tetapi penjajahan yang tak terlihat seperti pada saat inilah yang justru terasa lebih sulit. Oleh karena itu, yang terpenting adalah bagaimana individu itu sendiri bisa mempertahankan dan mengalokasikan rasa Nasionalisme itu. Mengalokasi untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk bangsa dan negara. Sehingga menurut gue, yang menjadi masalah adalah bukan tentang, apakah kita mempunyai rasa Nasionalisme? Tetapi yang benar adalah, bagaimana kita bisa mempertahankan bahkan meningkatkan rasa Nasionalisme itu? Mengapa bisa seperti itu? Karena menurut gue, setiap warga negara, dimana pun dia berada, apapun kewarganegaraannya, dia pasti memiliki rasa Nasionalisme. Kemudian yang membedakan adalah berapa besar kadar rasa Nasionalisme yang dimiliki oleh warga negara tersebut. 


Irwan Suswandi FIB
Peserta UI - Student Development Program 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar