Indonesia adalah sebuah negara kepulauan
dengan kekayaan budaya yang luar biasa. Baik itu kebudayaan yang berupa fisik
maupun berupa nonfisik. Salah satu kekayaan itu adalah kekayaan dalam hal
bahasa daerah. Dunia pun mengakui bahwa Indonesia merupakan sebuah negara
dengan kekayaan bahasa ibu atau bahasa daerah yang luar biasa banyaknya. Hal
ini dapat dilihat data yang dilansir UNESCO pada tahun 2008, dimana Indonesia
menempati urutan kedua sebagai laboratorium bahasa terbesar kedua di dunia
setelah Papua Nugini[1].
Hampir semua
daerah di Indonesia memiliki bahasa daerah, atau bisa juga dikatakan
sebagai bahasa ibu di daerah tersebut. Di Indonesia berdasarkan data yang
dilansir oleh UNESCO, bahwa terdapat 726 bahasa daerah di Indonesia. Jumlah
penuturnya pun bervariasi, mulai dari yang berjumlah 100 orang (berada di
Papua) sampai yang lebih dari 60 juta (penutur bahasa Jawa)[2].
Data lain yang dikeluarkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Pusat
Bahasa) pada tahun 1980 menyebutkan bahwa terdapat sekitar 480 bahasa daerah di
seluruh wilayah Nusantara.
Akan tetapi sebagian besar dari bahasa
daerah tersebut telah punah. Dalam pidato pengukuhan guru besar di Universitas
Negeri Jakarta dengan judul “Kepunahan Bahasa Daerah karena Kehadiran Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris serta Upaya Penyelamatannya”, 22 Mei 2007, Arief Rachman
memetakan kepunahan bahasa daerah di Indonesia sebagai berikut. Lebih dari 50
bahasa daerah di Kalimantan, satu di antaranya terancam punah. Di Sumatera,
dari 13 bahasa daerah yang ada, dua di antaranya terancam punah dan satu
lainnya sudah punah. Namun, di Jawa tidak ada bahasa daerah yang terancam
punah. Adapun di Sulawesi dari 110 bahasa yang ada, 36 bahasa terancam punah
dan 1 sudah punah, di Maluku dari 80 bahasa yang ada 22 terancam punah dan 11
sudah punah, di daerah Timor, Flores, Bima dan Sumba dari 50 bahasa yang ada, 8
bahasa terancam punah. Di daerah Papua dan Halmahera dari 271 bahasa, 56 bahasa
terancam punah. Dikatakan lebih lanjut bahwa data yang diberikan oleh Frans
Rumbrawer dari Universitas Cendrawasih pada tahun 2006 lebih mengejutkan lagi,
yaitu pada kasus tanah Papua, 9 bahasa dinyatakan telah punah, 32 bahasa segera
punah, dan 208 bahasa terancam punah (Berita Depkominfo, 22 Mei 2007).
Kepunahan bahasa daerah ini disebabkan karena semakin sedikitnya bahkan tidak
adanya penutur asli bahasa daerah tersebut. Hal ini disebabkan keengganan
penutur tersebut untuk mempelajari atau bahkan menggunakan bahasa daerah
tersebut. Padahal bahasa daerah ini bisa menjadi ciri identitas seseorang.
Dengan bahasa daerah ini, seseorang bisa diketahui asalnya. Akan tetapi,
berkurangnya kepedulian generasi sekarang terhadap bahasa daerah mereka
masing-masing, menyebabkan kekayaan bangsa tersebut tak dapat dirasakan lagi.
Banyak hal yang dilakukan untuk
mengantisipasi kepunahan tersebut. Salah satunya dengan memadukannya dengan
sebuah produk-produk modern, seperti kaos, gantungan kunci, goody bag, bahkan Mug. Untuk
sekarang ini, produk-produk tersebut hanya mengangkat sesuatu yang
kebarat-baratan sebagai hiasannya. Mulai dari gambar para tokoh idola sampai
istilah-istilah berbau budaya barat. Meskipun ada yang mengangkat sesuatu yang
berbau nasionalisme, itu masih sangat sedikit. Oleh sebab itu, akan luar biasa
dan memiliki nilai guna serta nilai jual apabila bahasa daerah ini bisa dibuat
sebagai sebuah hiasan dan tema dalam produk-produk tersebut. Ini juga bisa
menjadi trend baru yang digunakan
oleh masyarakat Indonesia untuk mengidentifikasikan dirinya dengan
produk-produk tersebut. Bahkan hal ini juga bisa menjadi sarana promosi budaya
dan pariwisata dari daerah mereka masing-masing. Selain itu juga dengan adanya
produk-produk ini, masyarakat Indonesia mampu mengenal dan ikut melestarikan
bahasa daerah mereka masing-masing. Sehingga produk kreatif ini menjadi solutif
untuk menjaga kelestarian bahasa daerah di Indonesia.
Anda tertarik untuk memiliki produk inovatif dan kreatif dengan desain bahasa daerah anda masing-masing? Kaos, Mug, Goody Bag, Gantungan Kunci, Pin, akan lebih terlihat eksotis, etnik dan berbudaya. Lihat dan pesan segera.. :)
http://www.facebook.com/pages/Outlet-Nusantara/420827224665573?ref=ts&fref=ts
referensi
Anda tertarik untuk memiliki produk inovatif dan kreatif dengan desain bahasa daerah anda masing-masing? Kaos, Mug, Goody Bag, Gantungan Kunci, Pin, akan lebih terlihat eksotis, etnik dan berbudaya. Lihat dan pesan segera.. :)
http://www.facebook.com/pages/Outlet-Nusantara/420827224665573?ref=ts&fref=ts
referensi
1http://www.pikiran-rakyat.com/node/193847
2http://www.bpplsp-reg-1.go.id/buletin/read.php?id=60&dir=6&idStatus=0
2http://www.bpplsp-reg-1.go.id/buletin/read.php?id=60&dir=6&idStatus=0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar